Archive for November 2017
Konfigurasi WDS di Mikrotik
0
Kali ini saya akan menjelaskan cara konfigurasi WDS di Mikrotik
Nah sebelumnya saya sudah memberikan cara membuat WDS di TP-LINK, kali ini kita akan men-konfigurasi WDS di Router Mikrotik. Sedikit Penjelasan Kembali ;
WDS (Wireless Distribution System) adalah
sistem yang memungkinkan interkoneksi antar Access point (AP). Sistem
ini digunakan untuk memperluas jangkauan area wireless, dengan
menggunakan beberapa perangkat AP yang menjadi satu kesatuan, tanpa
membangun backbone jaringan. Syarat dalam membangun jaringan WDS adalah
AP harus menggunakan Band, Frequency, dan SSID yang sama.
A. Perbedaan Wireless non-WDS dan Wireless dengan WDS
Wireless AP non-WDS
Pada
gambar di atas apabila user berpindahtempat dari area AP 1 ke area AP
lain (AP2/AP3), maka user akan mengalami kehilangan koneksi beberapa
saat sebelum terhubung ke area AP yang baru.
B. Wireless AP dengan WDS
Pada
gambar di atas apabila user berpindah tempat dari area AP1 ke area AP
lain (AP2/AP3), maka user seakan-akan tetap berada di area yang sama
tanpa perlu kehilangan koneksi.
Itulah
beberapa penjelasan dan teori singkat tentang WDS. Mikrotik dapat
digunakan untuk membangun jaringan WDS. Fitur WDS pada wireless ini
dapat kita aktifkan dengan masuk ke menu
wireless --> wlan1 --> tab WDS
Penjelasan Mode WDS Mikrotik :
- WDS Dynamic adalah Interface WDS secara otomatis akan terbuat ketika sudah menentukan perangkat AP lain yang kompetibel
- WDS Static adalah mode WDS yang Interface WDS nya dibuat secara manual
- WDS Dynamic-Mesh adalah mode WDS yang sama seperti WDS Dynamic, namun hanya menggunakan protocol HWMP+ (Pengembangan dari WDS standar)
- WDS Static-Mesh adalah mode WDS yang sama dengan mode Static, hanya menggunakan protocol HWMP+
HWMP
(Hybrid Wireless Mesh Protocol) adalah protocol routing untuk
mengimplementasikan topologi mesh di jaringan wireless yang didasari
dari AODV (Adhoc On Demand Distance Vector) dan tree-based routing.
Untuk contoh penggunaan WDS pada Mikrotik akan saya share tutorial dari blog lain karena keterbatasan alat untuk praktek :D.
Wireless Distribution System (WDS) pada Mikrotik yang akan dibuat adalah seperti topologi pada gambar berikut ini :
Metode
WDS pada prinsipnya membuat access point dengan satu SSID yang sama,
kita perlu mengetahui MAC Address masing-masing access point, anggaplah
anda sudah mengerti, mari kita lanjutkan dengan mengkonfigurasi
masing-masing access point.
Disisi MikroTik
Buatlah Interface Bridge dan pada tab STP pilih Protocol Mode di rstp.
Masukkan interface wireless ke interface bridge port yang kita buat.
Konfigurasi Wireless Interface, baik Mode Wirelessnya, Frequency dan SSIDnya.
Setelah itu di Interface Wireless pada tab WDS setting WDS Mode dan WDS Default Bridgenya.
Setting Di Access Point MikroTik sudah selesai selanjutnya kita lanjutkan ke konfigurasi di access point NanoStation2
C. Disisi Ubiquiti NanoStation2
Setelah kita login pada wireless Nanostation2 kita, pilih tab Wireless dan
pada Wireless Mode Kita pilih Access Point WDS dan masukkan WDS Peers
(MAC Address Interface Wireless MikroTik) yang dapat kita lihat di tab
General pada Interface Wireless di Intreface Wireless MikroTik.
Rubah SSID dan Channel (Frequency) sesuikan dengan Konfigurasi Access Point MikroTik.
Setelah
konfigurasi selesai lakukan test ping dari PC Desktop ke Laptop
(pastikan Subnet IP dan Firewall di kedua komputer paket ICMPnya tidak
di blok), jika berhasil kita ping dari kedua sisi maka konfigurasi kita
sudah benar, jika belum berhasil silahkan ulangi atau cek kembali
konfigurasi yang kita buat.
By : Mei
Konfigurasi WDS di TP-LINK
0
Kali ini saya akan menjelaskan tentang Konfigurasi WDS di TP-LINK
Sebelum itu kita harus tau apa itu WDS? Wireless
Distribution System (WDS) adalah sistem yang memungkinkan interkoneksi
wireless dari Access Point dalam jaringan IEEE 802.11. Hal ini
memungkinkan jaringan wireless yang akan diperluas menggunakan beberapa
Access Point tanpa memerlukan backbone kabel untuk menghubungkan-nya.
Selanjutnya untuk setup WDS pada TP-LINK 11n Router, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :
Langkah 1 Log in ke halaman manajemen Router.
- Buka web browser dan ketik LAN IP address dari router di address bar, default IP address dari TP-LINK router adalah 192.168.1.1, dan tekan Enter.
Catatan: Jika tidak dapat
mengakses 192.168.1.1, silahkan periksa IP address dari Komputer yang
digunakan, konfigurasi ulang sesuaikan dengan kelas IP Router (misal
192.168.1.5)
- Ketikan username dan password di halaman login, default username = admindan password = admin.
- Catatan: Jika keluar pesan server error -401, berarti masukkan user name dan password salah. Jika lupa user name dan password, bisa dilakukan reset the router to factory default settings.
Langkah 2 Klik Wireless–>Wireless Settings. CheckEnable WDS. Maka akan tampak seperti gambar di bawah ini,
Langkah 3 Ubah channel untuk menyamakandengan root AP dibawahnya.
Langkah 4 Klik Search. Pada pop-up windows, cari SSID AP root Anda, dan tekan Connect.
Langkah 5 Setelah
Langkah 4, router akan kembali ke halaman sebelumnya. Root SSID AP dan
beberapa parameter lainnya telah diisi secara otomatis. Maka silahkan
mengkonfigurasi pengaturan keamanan untuk mencocokkan yang berada di
akar AP.
Langkah 6 Klik Save button, dan kemudian pergi ke halaman Reboot untuk reboot unit.
Langkah 7 Sampai
di sini, semua pengaturan yang diperlukan oleh fungsi WDS selesai. Anda
dapat melakukan pengecekan sederhana dengan utilitas Ping. Jika hasil
ping berhasil (berarti setting WDS sudah dilakukan dengan benar), Anda
akan melihat layar yang sama seperti di bawah ini:
By : Mei



















